Tiap hari Sakit Perut, Dan Ternyata Saat Dibedah Ditemukan 69 Kalung, 80 Anting dan 90 Koin Emas dan Perhiasan
Jika biasanya perhiasan digunakan mempercantik penampilan, Runi Khatun justru menjadikan emas sebagai cemilan.
Kebiasaan Runi diketahui keluarganya, setelah mengeluh perutnya sakit dan badannya mengurus. Saat dilakukan CT Scan, terlihat benda asing dalam perut Runi yang ternyata adalah perhiasan milik ibunya yang selama ini hilang.
"Pasien tampak lemah dan kurus pada saat dia masuk rumah sakit. Kondisinya sangat kritis sampai-sampai dia membutuhkan setidaknya lima botol darah," kata Kepala Departemen Bedah Rumah Sakit dr Siddhartha Biswas seperti dikutip dari The Sun via Liputan6.
Kondisi Runi semakin melemah namun belum dapat dilakukan operasi. Dokter Siddharta yang menangani Runi sengaja menunggu seminggu karena kondisi Runi yang belum stabil.
Pertama kali dilarikan ke rumah sakit, kondisi Runi sangat memprihatinkan. Dia terlihat lemas dan kurus. Runi juga mengalami susah makan dan sembelit.
"Dia bahkan tidak bisa makan secara fisik sehingga kami harus memberikan Total Parenteral Nutrition (TPN) untuk menyuntikkan makanan secara artifisial melalui mulutnya," katanya.
Setelah kondisi Runi stabil, akhirnya dokter mengambil tindakan pembedahan. Operasi bedah tersebut dilakukan pada hari Rabu (24/7) kurang lebih memakan waktu satu jam lamanya. Saat membedah perut Runi, dokter kaget melihat isi perutnya yang dipenuhi perhiasan.
Ada sekitar 1,6 kilogram perhiasan di perut Runi. Perhiasan tersebut terdiri dari emas, tembaga dan juga kuningan. Lebih rincinya ada 69 rantai, 80 anting, 90 koin, 11 cincin hidung, delapan liontin, empat kunci, jarum jam, dua koin perak, dan 5 gelang kaki.
Kini sang ibu tahu ke mana perginya perhiasan miliknya yang selama ini hilang. Sang anak ternyata hobi menelan perhiasan. Saat operasi diketahui seberat 1,6 kg perhiasan berada dalam perut Runi. Jika ditotal semua perhiasan itu kurang lebih dalam rupiah bisa sampai Rp 923 juta.
“Kami telah memperhatikan bahwa perhiasan mulai menghilang. Tetapi setiap kali kami menanyainya, dia mulai menangis,” kata sang ibu.
Ia menambahkan bahwa putrinya tersebut mendapatkan koin dari toko saudaranya. Orangtua dan keluarga Runi sempat curiga dengan kebiasaan aneh yang dimiliki Runi. Ternyata memang benar, Runi telah menelan perhiasan milik sang ibu.
“Kami biasa mengawasinya. Tapi entah bagaimana dia berhasil menelan semua benda ini. Dia tidak sehat selama dua bulan terakhir. Sebelumnya kami membawanya ke berbagai dokter swasta dan dia menjalani pengobatan tanpa hasil apa pun," imbuh sang ibu.
Di dunia medis kebiasaan memakan benda aneh ini dinamakan Pica. Sampai saat ini penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun gangguan mental skizofrenia bisa meningkatkan kecenderungan orang untuk memakan benda-benda aneh.
Demikianlah pokok bahasan Artikel ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami Artikel ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis menyadari Artikel ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar Artikel ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.