Benarkah Anak Pertama Lebih Pintar dari Adiknya, Fakta Atau Mitos? Ini Kata Ilmuwan!

 

Anak Pertama Lebih Pintar dari Adiknya, Fakta Atau Mitos? Ini Kata Ilmuwan!

Anak tertua dalam keluarga biasanya memiliki bakat dan kecerdasan yang spesial. Ilmuwan mengatakan bahwa urutan kelahiran kita dan urutan kelahiran anak kita berkaitan erat dengan kecerdasan dan kemampuan lainnya.

Bagaimana kita mengetahui hal ini?


Pada tahun 2017, sebuah riset dari University of Edinburgh mengungkapkan sebuah studi dari tes IQ diantara saudara kandung. Anak pertama menunjukkan kemampuan berpikir yang lebih tinggi. Saat keduanya dites EQnya, hasilnya gak berbeda jauh. Ilmuwan mengetes 5000 saudara kandung dari lahir sampai umur 14 tahun. Setiap 2 tahun, anak-anak ini dites IQnya dengan bermacam jenis cara dan anak pertama menunjukkan performa yang lebih baik di setiap usianya.

Apa efek dari urutan kelahiran?


Meri Wallace mengatakan bahwa urutan kelahiran memiliki dampak yang luar biasa terhadap anak sulung, anak kedua dan ketiga. Ketika anak pertama lebih berkembang secara intelektual, mereka bisa berjuang mengatasi tekanan dari orang tua untuk menjadi sempurna. Anak kedua biasanya kurang mendapatkan perhatian dari orang tua ketika hal itu mengarah ke soal prestasi, jadi mereka berkembang dengan persetujuan. Dan anak ketiga sering merasa kesepian dan terhimpit. Jadi, untuk para orang tua pastikan kalian menghabiskan waktu yang cukup untuk mereka.

Bagaimana kontribusi orang tua?

Dengan anak pertama, orang tua sering ingin jadi berhasil baik secara emosional maupun intelektual, itu hampir seperti mereka sedang ada dalam lomba membesarkan anak jadi sempurna. Gabungkan dengan kurangnya pengetahuan orang tua tentang cara yang tepat membesarkan manusia dan pada akhirnya kamu hanya akan memiliki anak yang dibombardir dengan perhatian dan keinginan dari orang tuanya untuk menjadi sesuatu dari mereka. Inilah sebabnya mengapa anak pertama lebih didorong untuk sukses dan berkembang secara intelektual.

Bagaimana kontribusi saudara?

Setelah anak pertama menjadi salah satu anak dan bukan satu-satunya anak dalam keluarga, itu akan mempengaruhi mereka menjadi cepat dewasa. Semenjak ibunya sibuk dengan kelahiran anak kedua, terkadang anak pertama merasa ditinggalkan dan mencoba menarik perhatian orang tua dengan membantu menjaga adiknya. Ini membawa anak pada tanggung jawab orang tua di usia yang masih sangat muda dan status ini biasanya disupport oleh keluarga. Inilah mengapa anak pertama sering jadi yang terpintar dan dewasa di usianya.

Bagaimana merubahnya?


Karena keberhasilan akademis dan intelektual itu dipengaruhi secara langsung oleh perhatian dan kasih sayang orang tua, kita harus mengakui bahwa anak-anak yang kurang interaksi dan kurang menghabiskan waktu bersama orang tua menunjukkan kemampuan yang lebih rendah menyangkut pembelajaran dan IQ.

Bagaimana ini bisa diterapkan?


Jika kita tahu kekurangan dalam keterampilan kita mengurus anak yang terjadi secara tidak sadar, maka kita bisa memprediksi hasilnya. Tetapi lebih dari itu, kita dapat menerapkan pengetahuan ini dalam skenario pengasuhan sehari-hari kita. Kita bisa mulai dari tidak terlalu memaksakan kehendak pada sulung dan membagi perhatian yang merata di antara anak-anak kita. Juga, bukalah percakapan dan kepercayaan di antara anak, ini akan membantu kamu mempertahankan hubungan dan menciptakan landasan kuat bagi anak-anak untuk melangkah dari masa kanak-kanak menuju dewasa.

Apakah ada ciri khusus yang bisa kamu lihat dari saudara atau anak kamu? Apakah kamu suka mengaitkan kehidupan sehari-hari dengan penelitian yang ada? Bagi pengalamannya ya!
Bagikan ke Facebook

Artikel Terkait