Ciri-ciri Ulama Ngawur Versi Kuntadhi: Jenggotan dan Celana Cingkrang
Ciri-ciri ulama ngawur versi Eko Kuntadhi, pegiat media sosial. Hal ini dijelaskan terkait mengenai fenomona keagamaan di Indonesia. Salah satunya pakai celana cingkrang.
Disitat dari video berjudul ‘Ustaz-ustaz Asal Mangap!’ di saluran Youtube CokroTV, Kuntadhi pertama-tama membeberkan sejumlah kasus intoleransi yang melibatkan pemuka agama di Indonesia.
Mulai dari mereka yang menyebut tepuk tangan budaya Yahudi, mengharam-haramkan pakai seragam bola, hingga larangan mendengar lagu Balonku. Fenomena tersebut mengubah citra Islam yang seharusnya suci, indah, dan sakral, menjadi bahan guyonan publik.
“Kalau diperhatikan secara fisik saja, orang-orang jenis ini, yang bicara agama dalam template ngawur, ciri-cirinya hampir sama. Coba, perhatikan deh,” ujar Kutadhi.
“Jenggotnya pasti mablang. Kelompok ini juga meyakini, pelihara jenggot sebagai suatu keharusan. Meski secara genetik, orang Indonesia tak bakat jenggotan, tapi dipaksa-paksain. Akibatnya cuma tiga (helai) brewok atau jenggotanya yang tumbuh,” kata dia.
Selain bercelana cingkrang, mereka juga menggunakan baju koko panjang ala Timur Tengah, serta kupluk di kepalanya.
“Secara pakaian, ini hampir mirip semua mereka. Celananya cingkrang, bajunya koko panjang ala lelaki Afghanistan tuh. Terus kadang-kadang dibalut rompi, alas kakinya sering menggunakan sepatu sandal atau sepatu gunung, terus biasanya mengenakan kupluk,” lanjutnya.
“Mereka pasti menghindari, atau jarang memakai sarung atau kopiah hitam. Karena sarung dan peci hitam itu masih ada bau-bau Indonesia-nya. Mereka jadi enggak suka.”
“Saya ingin mengatakan, di tangan gerombolan ini, agama Islam yang indah dan sakral, menghargai kemanusiaan, jadi lucu dan menggelikan,” kata dia.