Suami Suka Selingkuh Dengan Wanita Lain, Santai Saja, Begini Cara Ampuh Biar Suami Gak Selingkuh Lagi


Jangan suka marah-marah dulu ke suami nanti malah memperlebar masalah, coba dulu terapkan 6 hal ini saat suami ketahuan tergoda wanita lain.

Sudah jadi tugas bagi seorang suami untuk selalu setia dan mencintai istrinya. Tapi ada kalanya seorang suami tergoda wanita lain.

Memang wajar ada sedikit ketertarikan terhadap wanita lain meski sudah menikah, tapi yang bahaya itu ketertarikan tersebut dibiarkan berlarut-larut hingga bisa menyebabkan keretakan hubungan rumah tangga.

Kehidupan pernikahan kadang tidak selalu mulus sesuai harapan.

Kadang ada halangan yang melintang.

Diantara halangan yang cukup berat adalah jika suami terpikat wanita lain.

Bagaimana menghadapinya:

1. Tabayyun

Hal pertama yang perlu Anda lakukan jika suami terindikasi terpikat wanita lain adalah tabayun, cek dan recek. Konfirmasi. Jangan sampai Anda salah mengambil kesimpulan, langsung memvonis dan mengambil langkah salah yang justru membawa kemudharatan bagi pernikahan dan keluarga.

Jika Anda yakin bahwa suami Anda adalah lelaki setia, tidak ada bukti ia terpikat dan menjalin hubungan dengan wanita tersebut, maka singkirkan dugaan itu.

Bisa jadi ia sekedar tertarik dengannya, dan Anda bisa mengambil langkah preventif untuk mencegah hal yang lebih jauh.

Jika Anda ragu kepada suami dan ada dugaan kuat ia terpikat, Anda bisa bertanya langsung kepadanya, dengan cara sehalus mungkin tentunya.

2. Ingatkan Suami

Ingatkan suami bahwa tujuan menikah adalah membentuk keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Ingatkan agar suami menjaga pandangan (ghadhul bashar).

Mengingatkan tidak harus langsung secara lisan, Anda bisa mengutip nasehat ulama kemudian Anda kirimkan kepada suami melalui SMS, WA atau BBM dengan menyertakan isyarat cinta Anda kepadanya. Bisa pula Anda membelikan buku tentang menjaga pandangan dan sejenisnya.

Atau mengajak suami mengikuti taklim yang membahas tentang keluarga sakinah.Sebagaimana hadits Nabi, pandangan adalah salah satu panah iblis. Melalui pandangan seseorang bisa tertarik kepada lawan jenisnya. Jika pandangan dijaga, insya Allah salah satu pintu awal telah tertutup.

3. Tutup Peluang

Jika suami terindikasi terpikat dengan wanita lain, tutuplah peluang suami berduaan atau menjalin hubungan dengannya. Anda bisa memintanya untuk segera pulang setelah pekerjaan selesai dan sebagainya. Jika suatu saat Anda mengetahui mereka akan melakukan perjalanan bersama (berdua),

Anda bisa meminta suami menolaknya, meskipun itu adalah urusan pekerjaan. Minimal, mereka harus ditemani oleh orang lain.Yang perlu menjadi catatan, Anda perlu melakukannya dengan elegan. Dan jangan sampai justru mengekang suami yang membuatnya berontak.

4. Perhatian dan Komunikasi

Banyak masalah yang timbul akibat kurangnya komunikasi. Tidak jarang pula masalah pernikahan terjadi karena suami istri merasa saling tidak mendapat perhatian. Suami pergi pagi pulang malam. Istri juga sibuk sehingga jarang bertemu di rumah. Saat bertemu sudah sama-sama lelah.

Tak ada waktu bicara dan santai bersama. Sedangkan di luar rumah, suami mendapatkan perhatian dari wanita lain. Nah, hal-hal seperti ini yang membuat ia bisa terpikat. Ketika seorang istri menyadari hal ini, ia perlu membangun komunikasi yang baik dengan suaminya.

Perhatian dan komunikasi yang baik akan membuat suami lebih tahan terhadap “godaan” dari wanita lain.

5. Tampil Lebih Baik

Seringkali setelah menikah, wanita tidak lagi memperhatikan penampilannya. Ia tak lagi berhias, malah berhiasnya ketika keluar rumah. Hal ini perlu diperbaiki.

Cobalah tampil lebih baik di hadapan suami. Buatlah variasi agar ia semakin cinta kepada Anda. Jangan berikan kesempatan “me-nomor dua-kan” Anda dari wanita lain.

6. Doa

Doa adalah senjata orang beriman. Upaya apapun yang Anda lakukan, sesungguhnya yang menggenggam hati suami Anda adalah Allah.

Maka berdoalah kepada Allah agar ia menjadi suami yang setia, suami yang baik, suami yang shalih, dan dapat menjadi imam bagi Anda dan anak-anak.

Manfaatkan waktu-waktu mustajab untuk berdoa; setelah shalat fardhu, sepertiga malam yang terakhir, saat berbuka puasa, dan sebagainya.

Wallahu a’lam bish shawab.

Bagikan ke Facebook

Artikel Terkait